Rabu, 13 Oktober 2010

letter to you #3

"Sudah!
Cukup, Tuhan..
Seperti longan apabila kau sejajaran dengan labu Cinderella.
Aku terlalu lemah dibanding kuasamu meski kau anggap aku mampu"

Sent!

"Tuhan..
Apa kau sendirian dirumah seperti aku disana?

Apa kau harus menelepon dan mengirim pesan pada semua teman untuk meminjam laptop agar dapat mengerjakan tugas?
Apa kau dituduh perebut pacar orang?
Apa kau merusak jam tangan dan laptop pemberian ibu?
Apa kau merusak modem pemberian ayah?
Apa kau butuh kulkas dan pagar rumah?
Apa kau butuh AC?
Ngomong-ngomong Tuhan, lelakiku yang direbut dan bukannya aku merebut"


sent!

lama aku memandang layar handphone.
Tak juga berbunyi, tak juga berdering.
Tuhan tidak membalas dua pesanku.
Dia hanya diam.
Walau aku yakin Dia tersenyum. Bersiap mengangkatku.
Entah untuk dinaikkan lebih tinggi..
atau malah kembali dijatuhkan.
Lebih jauh lagi.
Entah.

2 komentar: