oke, saat itu masih pukul 6 kurang beberapa menit PAGI dan handphoneku berbunyi keras sekali. Sedikit berharap akan mendapatkan telepon dari siapapunlah ya itu yang dapat membangkitkan semangat, tapi apa daya angan hanyalah angan. Yang datang di inbox handphoneku adalah sms dari YOGA DWI CAHYA. He waked me up with sedikit basa-basi dan pada akhirnya dia INVITED ME TO JOIN HIM survey tempat buat nembak(baca:mengatakan cinta) ke SEPTIFA NURHUDANIA yang notabene adalah teman semasa SD dan SMA, sekarang kami jadi temen KOS, kamar bersebelahan dan menggunakan 1 kamar mandi yang sama. WELL, ini masih jam 6 gitu lhoh ya, harusnya aku masih bercinta dengan seperangkat alat tidurku. Tapi demi persahabatan, akhirnya aku merelakan 'sedikit' waktu tidurku untuk join him pergi ke CANDI BOKO (tempat yang udah ditentukan sehari sebelumnya). FYI, sehari sebelumnya juga, Yoga masih ada di kota lain yaitu MADIUN yang juga merupakan kampuang halaman kami bertiga. Tapi dia rela kembali ke jogja nyetir sendiri dengan membawa berpuluh-puluh batang lilin untuk kemudian dipotong kecil-kecil supaya nantinya dapat membentuk 3 buah kata pada hari H penembakan.
Setelah sampai di candi BOKO. Aku sendiri yang terperajat. WTF, itu tempat so daaaaaaaaaamn COOL banget banget banget. I wonder, well pagi aja segini kerennya apalagi tar malem gitu lhoh ya. Hmm. Oke, How lucky she is. Setelah menentukan 'gimana-gimananya' kami mengurus perijinannya ke petugas setempat. Setelah selesai kompromi kami turun lagi, survei shalter trans jogja, beli bunga, dll.
Selama menunggu sore, Yoga gelisah terus. He sent me a lot of msg to make him self sure that Tifa will say yes. I try to support him as hard as i can. Hmm, actually i know for sure that Tifa absolutely will say YES because what? Because she is so damn in love with Yoga far far faraway before Yoga realize that he also in love with her. :D
Yah, yang namanya usaha pasti ada ujiannya. Ujiannya terasa begitu berat buat aku yang bertanggung jawab mengajak Tifa pergi ke candi boko. Alih-alih nemenin saya motret di candi boko. TIFA MENOLAK AJAKAN SAYA. Oke, aku lemes banget saat itu. Tapi dengan bantuan mbak kos kami yaitu MBAK SHANTY, akhirnya Tifa mau. Tapi sehabis itu tercium bau-bau bahwa Tifa mau escape! Aku tambah panik, akhirnya i sent her some msg, isinya murahan dan terkesan butuh diaaaaaaaa bgt WTF. But once again, ini adalah demi persahabatan. Oke akhirnya Tifa make sure that she would ikut aku pergi. Ujian berikutnya adalah: GERIMIS DATANG. Oke, aku teriak-teriak dari kamar "HOAAAAAAA, gerimiiiiiiiiiiis!!!" Tapi untungnya Tifa cepat menyahut "Kan kita pergi naik trans Jogja, gitu aja bingung". Haha. Oke lalu saya tenang kembali.
Sekitar pukul 6 Sore, Yoga kasih tau kalau persiapannya sudah mencapai 50%, itu berarti aku dan Tifa harus bergegas. Setelah siap-siap sejenak, kami pergi ke shalter trans jogja diantar mbak Shanty dan Ana teman kos kami. Sampailah kami di shalter dan kami menghabiskan waktu cukup lama (hampir 1,5 jam untuk perjalanan dengan trans jogja). Sampai di shalter, kami di jemput langsung oleh Yoga. Aku lupaaaaa bawa slayer buat nutupin mata Tifa, finally i just can closed her eyes with my hand. Tapi badan dia lebih besar dari aku, dia teriak-teriak kaya orang gila sampai orang-orang pada ngeliatin. Karena aku ga kuat nahan akhirnya lepas juga pegangan tanganku lagian aku kan ngeri juga kalo orang-orang ngira i would stole her. Ketahuan deh kalo yang jemput kami Yoga. Padahal aku bilang kalo yang jemput kami kakak angkatan gitu. Dia makin teriak-teriak enggak karuan sampai akhirnya kami masuk mobil. Di mobil dia tarik-tarik jiblabku kaya orang gila. Haha. Lucu ngeliatnya.
Akhirnya kami sampai di TKP. Yoga asked me to closed Tifa's eyes with a jumper. I did and then i guided Tifa to walk till a chair. Tifa di dudukin di situ dan didepannya....
Taraaaaaaaa.. There are a lot of candles ngebentuk tulisan I♥U! Yeah!
-this is the chair where Tifa taked a seat and the candles reads I♥U-
After i opened Tifa's eyes, hmmmm Tifa seperti terkejut tapi sok"an cuek gitu deeeeh.
Yoga asked me to go (baca:MENGUSIR) mereka terlibat pembicaraan berdua (ga tau apaan) sampai akhirnya mereka turun ke tempat lilin" itu disusun.
mereka berdua terlibat chitchat yang lagi-lagi aku ga paham bahasa mereka berdua, Tifa menanyakan beberapa pertanyaan aku rasa. Lalu sedikit yang aku tangkap, Yoga bilang if Tifa accept him, Tifa should turned off the candle if not Tifa should let the candle flaming all along.
Do you want to know what happened?
Yeeeeeeah, of course for sure Tifa turned off the candle. And it means she is in a relation SHIT now with Yoga. And it means dia terlepas dari kutukan kejombloan. And it means dia meninggalkan saya menjadi janda jablay sendirian.
And it means.....
WELCOME TO THE JUNGLE, SEPTIFA NUR HUDANIA! :D
i'm happy for you guys, btw.
Setelah pamitan dengan segenap bapak-bapak petugas di Candi Boko kami kembali kehabitat asli dan meneruskan perjalanan. For what?
FOR HAVING A DINNER of course for sure. Ditraktir lagi. Cikaciiiiik :D
-barusan Tifa teriak-teriak habis dapet SMS, hmmm aku rasa dia habis dapet sms dari Yoga. Sayang-sayangan gitu jadi kegirangan dah dia. HAHA.-
thx buat kameranya Meme dan lensanya Benji.
Semoga cepat dapat pendamping ya, Astrini!
Selama menunggu sore, Yoga gelisah terus. He sent me a lot of msg to make him self sure that Tifa will say yes. I try to support him as hard as i can. Hmm, actually i know for sure that Tifa absolutely will say YES because what? Because she is so damn in love with Yoga far far faraway before Yoga realize that he also in love with her. :D
Yah, yang namanya usaha pasti ada ujiannya. Ujiannya terasa begitu berat buat aku yang bertanggung jawab mengajak Tifa pergi ke candi boko. Alih-alih nemenin saya motret di candi boko. TIFA MENOLAK AJAKAN SAYA. Oke, aku lemes banget saat itu. Tapi dengan bantuan mbak kos kami yaitu MBAK SHANTY, akhirnya Tifa mau. Tapi sehabis itu tercium bau-bau bahwa Tifa mau escape! Aku tambah panik, akhirnya i sent her some msg, isinya murahan dan terkesan butuh diaaaaaaaa bgt WTF. But once again, ini adalah demi persahabatan. Oke akhirnya Tifa make sure that she would ikut aku pergi. Ujian berikutnya adalah: GERIMIS DATANG. Oke, aku teriak-teriak dari kamar "HOAAAAAAA, gerimiiiiiiiiiiis!!!" Tapi untungnya Tifa cepat menyahut "Kan kita pergi naik trans Jogja, gitu aja bingung". Haha. Oke lalu saya tenang kembali.
Sekitar pukul 6 Sore, Yoga kasih tau kalau persiapannya sudah mencapai 50%, itu berarti aku dan Tifa harus bergegas. Setelah siap-siap sejenak, kami pergi ke shalter trans jogja diantar mbak Shanty dan Ana teman kos kami. Sampailah kami di shalter dan kami menghabiskan waktu cukup lama (hampir 1,5 jam untuk perjalanan dengan trans jogja). Sampai di shalter, kami di jemput langsung oleh Yoga. Aku lupaaaaa bawa slayer buat nutupin mata Tifa, finally i just can closed her eyes with my hand. Tapi badan dia lebih besar dari aku, dia teriak-teriak kaya orang gila sampai orang-orang pada ngeliatin. Karena aku ga kuat nahan akhirnya lepas juga pegangan tanganku lagian aku kan ngeri juga kalo orang-orang ngira i would stole her. Ketahuan deh kalo yang jemput kami Yoga. Padahal aku bilang kalo yang jemput kami kakak angkatan gitu. Dia makin teriak-teriak enggak karuan sampai akhirnya kami masuk mobil. Di mobil dia tarik-tarik jiblabku kaya orang gila. Haha. Lucu ngeliatnya.
Akhirnya kami sampai di TKP. Yoga asked me to closed Tifa's eyes with a jumper. I did and then i guided Tifa to walk till a chair. Tifa di dudukin di situ dan didepannya....
Taraaaaaaaa.. There are a lot of candles ngebentuk tulisan I♥U! Yeah!
-this is the chair where Tifa taked a seat and the candles reads I♥U-
After i opened Tifa's eyes, hmmmm Tifa seperti terkejut tapi sok"an cuek gitu deeeeh.
Yoga asked me to go (baca:MENGUSIR) mereka terlibat pembicaraan berdua (ga tau apaan) sampai akhirnya mereka turun ke tempat lilin" itu disusun.
mereka berdua terlibat chitchat yang lagi-lagi aku ga paham bahasa mereka berdua, Tifa menanyakan beberapa pertanyaan aku rasa. Lalu sedikit yang aku tangkap, Yoga bilang if Tifa accept him, Tifa should turned off the candle if not Tifa should let the candle flaming all along.
Do you want to know what happened?
Yeeeeeeah, of course for sure Tifa turned off the candle. And it means she is in a relation SHIT now with Yoga. And it means dia terlepas dari kutukan kejombloan. And it means dia meninggalkan saya menjadi janda jablay sendirian.
And it means.....
WELCOME TO THE JUNGLE, SEPTIFA NUR HUDANIA! :D
i'm happy for you guys, btw.
Setelah pamitan dengan segenap bapak-bapak petugas di Candi Boko kami kembali kehabitat asli dan meneruskan perjalanan. For what?
FOR HAVING A DINNER of course for sure. Ditraktir lagi. Cikaciiiiik :D
-barusan Tifa teriak-teriak habis dapet SMS, hmmm aku rasa dia habis dapet sms dari Yoga. Sayang-sayangan gitu jadi kegirangan dah dia. HAHA.-
thx buat kameranya Meme dan lensanya Benji.
Semoga cepat dapat pendamping ya, Astrini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar