Malam minggu ketika saya menonton Adhitya Sofyan di Gedung Purna Budaya UGM, berdiri seorang mbak-mbak dengan kamera DSLR menggantung dilehernya. Dia terlihat asik memotret, mondar-mandir kesana dan kemari. Malam minggu beberapa bulan kemudian, saya menonton Answer Sheet dan kembali menemukan mbak-mbak berkalung DSLR yang terlihat sibuk memotret sana dan sini. Malam minggu beberapa bulan yang lalu, saya datang menikmati panggung Pure Saturday di RRI Jogjakarta. Berdiri dideret pertama penonton,mata saya lekat pada seorang pemuda tambun berkemeja flanel. Dan seperti mbak-mbak di Konser Adithya Sofyan dan Answer Sheet, pemuda tersebut menenteng sebuah DSLR dan memotret tanpa henti. Barusan saja, saya menonton Boarding Room di Fakultas Pertanian UGM. Dikanan kiri saya banyak mbak-mbak berkerudung mengintip panggung lewat view finder kamera DSLRnya. Lagi-lagi saya tak henti menatap mereka.
Empat konser tersebut melekat erat di pikiran. Karena keempatnya memiliki persamaan. Sama-sama menambah keyakinan. Kalau flash itu sangat mengganggu pertunjukan.
Because your DSLR is not your free pass to use your flash as you want, so please stop splash your flash ketika memotret band atau pertunjukan apapun. Karena seriously.. Itu mengganggu, tidak sopan, dan secara etika fotografi hal tersebut dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar