Atau yang sehari-hari dipanggil Afnan, dulunya sering meminta orang lain untuk memanggilnya Nanan. Sok imut sekali. Pertemuan pertama saya dengan Afnan adalah sebuah Jum'at di Food Court UGM untuk kumpul kelompok ospek.
Dari awal, Afnan sudah ketahuan prospek kedepannya sebagai seorang fotografer handal. Posenya pada foto yang dipasang pada kartu pengenal anggota David Ogilvy (nama kelompok ospek kami), close up, hanya menampilkan satu mata, dan senyumnya. Sisanya hanya memperlihatkan body kameranya.
"The man behind the gun", apapun alatnya, yang paling penting adalah siapa yang mengoptimalkan alat tersebut. Dari awal juga, Afnan konsisten dengan device memotretnya. Canon 1000D dengan lensa kit 18:55mm. Dengan kameranya, Afnan telah menciptakan jutaan karya mengagumkan. Waktu saya masih (sok) sibuk memotret model dan berpameran di.... Facebook *krik*, karya Afnan berupa foto pabrik dengan asap-asapnya telah di pamerkan di selasar Benteng Vredeburg.
Dewasa ini, siapa sih yang tidak mengenal Ilusi Graphic? Sebuah company yang bergerak di bidang design graphic, digital printing, photography, dan ilustrasi yang sampai saat ini telah membuka cabang dengan konsentrasi yang bergerak dalam bidang wedding. Pemuda asal Bantul inilah founder dari company tersebut.
Hari ini, ditengah segudang kesibukannya, dia menyempatkan datang ke acara Pelantikan UFO UGM Angkatan XIX. Saat saya tanya "Lagi selo ya, Nan?", dia hanya menjawab "ini yang namanya sense of belonging".
Gayanya sederhana namun pemikirannya dewasa, komitmen bukan hanya dusta, dan dia berdedikasi tinggi untuk sebuah kebaruan yang mendewasa.
Semoga sukses Afnan, semoga tulang rusukmu segera utuh. (:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar