Kira-kira 2,5 tahun yang lalu, ketika saya masih cupu (sekarang juga), saya datang ke gig yang diadakan UKM Bulak Sumur UGM. Saat itu Frau diundang sebagai salah satu bintang tamu. Sebuah accident memaksa saya untuk datang telat, dan penampilan Frau terpaksa lewat. Namun, karena saya selalu suka atsmosfer yang ditimbulkan para penonton konser, saya memutuskan untuk tetap ditempat dan menyaksikan performance sebuah band yang menjadi penutup acara tersebut; JENNY sebuah band almost rock barely art.
Saat itu, sang vocalist Farid Stevy Asta bernyanyi sambil memegang sebuah buku kecil berwarna hitam, diakhir pertunjukan dia berguling-guling tak beraturan. Aksi panggungnya aneh dan nyeleneh, namun mengandung magnet yang bikin perhatian terus lengket.
Saat itu, sang vocalist Farid Stevy Asta bernyanyi sambil memegang sebuah buku kecil berwarna hitam, diakhir pertunjukan dia berguling-guling tak beraturan. Aksi panggungnya aneh dan nyeleneh, namun mengandung magnet yang bikin perhatian terus lengket.
Saya turut menonton pertunjukan terakhir JENNY. Terakhir? Iya penampilan di acara yang diadakan Teknik Geologi UPN tersebut menjadi pertunjukan terakhir JENNY. Bukan, mereka bukannya bubar. Mereka hanya berhenti sejenak untuk kemudian lahir kembali dengan formasi baru. 4 laki-laki; Farid, Danish, Moved, dan Robi. FSTVLST, begitulah mereka kini disebut.Sejak saat itu, saya (dan biasanya) bersama Benji selalu datang untuk menikmati panggung FSTVLST.
Kedekatan (yang tidak terlalu dekat) lalu terjalin dengan vocalist FSTVLST, atas nama kejutan untuk Benji yang bahasa kimcilnya adalah ngefans berat dengan Mas Farid. Saat itu, saya dan Memey mengunjungi studio Mas Farid untuk mengambil gambarnya saat mengucapkan selamat ulang tahun untuk Benji. Tidak berhenti disitu, Mas Farid menjadi sasaran utama korban kejahilan kami yang nekat mengadakan pameran forografi semi kontemporer dengan menjadikannya seorang kurator.
Terlepas dari kesangaran yang Mas Farid miliki. Hei lihat siapa itu pemuda bertopi fedora yang hafalkan saja ritmenya. Diawal pertunjukan dia pasti berpakaian rapi dan ketika pesta bahkan belum usai, yang masih rapi cuma topi. Danish Wisnu Nugraha. Dia wangi, ramah di twitter, saya pernah mimpi dia, dan saya suka ngelihatin dia kalau lagi main drum. Bibirnya menjadi lucu dan lesung pipitnya unyu. Hyaks! Saya mulai freak.
Dibagian kanan disetiap panggung FSTVLST dari barikade penonton, selalu berdiri Humam Mufid, sang bassist. Rambutnya panjang sekali, semoga dia bukan orang yang malas keramas kaya saya. Dari tweet-tweetnya, saya terpaksa berspekulasi kalau Mas Moved ini pasti kocak. Saya juga jadi tahu musik-musik apa yang Ia dengarkan melalui tweet-tweet yang Ia bagi ketika biasanya hari mulai pagi. Dilihat dari jauh atau dekat, dalam perspektif saya dia selalu sebelas duabelas dengan Captain Jack Sparrow. Di posting Tumblr saya yang bertajuk October In Frame Day 30, saya menulis "Capatain Jack Sparrow Wanna Be in Frame" sebagai caption dari fotonya.
Tahu tidak dari tadi saya ingin menangis gara-gara senyum-senyum sendiri. Hihi.
Hari ini 13 Mei. Selamat ulang tahun untuk diri saya sendiri. Semoga segalanya menjadi baik ya Astrini.
Pagi-pagi sudah dapat kado dari teman-teman terbaik sepanjang masa. Pemuda berhoodie hitam dengan sekotak kue coklat ditangannya berhias lilin angka 2, dan 1. Dibelakangnya ada pemuda jangkung berjaket hijau bersepatu boots. Pertamanya saya tidak ngeh tapi lalu teriak tak tertahan karena mendapati Mas Danish dan Mas Moved berada tidak lebih dari 2M dihadapan saya, bukan dalam konteks panggung dan memotret.
Seperti biasa, saya selalu tidak suka dengan diri saya ketika dihadapkan pada situasi seperti ini. Gemetar. Dan kalau sudah gemetar, saya jadi suka salah tingkah. Dan kalau sudah salah tingkah, menyebalkan sekali. Jadi seperti anak kecil, padahal tahu kesempatan bisa saja hanya sekali. Saya maluuuu. Beberapa hari terakhir saya genit sekali ditwitter. Suka menyapa-nyapa Mas Danish atau Mas Moved secara tidak jelas. Bahkan sore tadi, saya mengetikkan pesan "saya mau ulang tahun lho mas". Uuuuu itu njjiji'i, nggilani, dan ngisin-ngisini. Sumpah saya malu. Saya wondering setengah mati, jangan-jangan saya annoyingnya parah tadi, jangan-jangan Mas Moved, Mas Danish, dan Mas satu lagi tadi bosan dan bete sekali. Uhuhu.
Tanpa mengesampingkan kekhawatiran saya, senang mendapat peluk dari Jimmy, Karena Kamu Cuma Satu dari Mas Danish, dan bagian pentingnya adalah Wonderwall dari Mas Moved. Namun apalagi yang lebih membahagiakan selain kebersamaan dengan tuips-tuips saya; Amri, Andina, Benji (yang tremor karena belum tidur), Decin, Dian, Hawwin, Jimmy, Memey, dan Wahy diawal hari 13 Mei ini.
"Jangan lupa bersyukur dan berterimakasih kepada Ibu. Hari ini adalah harinya Ibumu". Begitu pesan Mas Danish disesi akhir kebersamaan tadi. Entah berapa jauh udara yang harus dilewati untuk sampai di benua yang sedang ayah, ibu, dan kakak saya sekarang pijaki. Mungkin pesan berisi doa seperti biasa akan menjadi lebih berarti hari ini. (:
And all the roads we have to walk are winding. And all the lights that lead us there are blinding.There are many things that I would like to say to you but I don't know how.
Terimakasih, bijaksana. Atas nama kejutan yang selalu beriring dengan pengorbanan, semoga saya engga gampang gemeter dan berhenti bertindak seperti anak usia 12 tahun diusia saya yang berkepala dua tambah 12 bulan ini. Karena mana ada wartawan musik, pemilik sebuah perpustakaan, dan gelanggang seni untuk anak kecil yang suka ribut gara-gara gemeteran?
Semoga mendewasa Astrini, kamu sudah dua puluh satu kini.
Selamat pagi. (:
selamat 21 tahun mba Aci cantik :) ditunggu selalu tulisan-tulisannya yang indah dan desainnya yang selalu keren :)
BalasHapus